“persoalan dunia berada di bawah dua hal; pena dan pedang.” (Iskandar Zulkarnain)
Setajam-tajamnya pedang, pena lebih tajam untuk memporak-porandakan dunia dan mengubahnya. Contohnya, adalah penuturan ulama besar abad sekarang, Yusuf Al-Qardhawi, sebagai berikut:
Romawi Barat (Sekarang Romawi Italia) nantinya akan menjadi “wilayatul Islam”. Dasarnya adalah Hadis Nabi berikut. Ketika Nabi sedang berkumpul-kumpul dengan para sahabat, seseorang bertanya; “Ya Rasulullah, manakah yang akan duluan takluk-- Romawi Barat atau Romawi Timur?” Rasul menjawab, “kotanya Julius Caesar.” Maksudnya, Romawi Timur. yakni Konstantinopel yang setelah ditaklukkan oleh Turki Utsmani berubah menjadi Istanbul.
menurut Al-Qardhawi, kata-kata Rasulullah itu mengandung arti bahwa “yang akan takluk selanjutnya adalah Romawi Barat” . Al-Qardhawi sangat yakin dengan prediksi akan takluknya Roma ke pangkuan Islam. Hanya bedanya, kalau Romawi Timur ditaklukkan dengan pedang dan perang, Romawi Barat akan takluk dengan pena, buku dan literasi. Ia telah melihat tanda-tandanya dengan jelas dengan semakin banyaknya pusat-pusat kajian dan studi Islam di lingkungan Takhta Suci Vatikan tersebut, (mungkin maksud beliau mencakup wilayah Eropa sekitarnya).
“Mereka akan masuk Islam karena kesadarannya sendiri, karena Ilmu Pengetahuan.” kata Ulama yang tinggal di Qatar itu. Bayangkan, sekiranya Roma jadi “Wilayatul Islam”, akan runtuh dan hilanglah Takhta Suci, sebagaimana runtuhnya “takhta suci” kaum Quraisy setelah penaklukkan kota Mekkah oleh Rasulullah. Lantas, akan di pindahkan ke mana “takhta suci”?
Kembali pada obrolan semula, Itu semua karena kehebatan buku, pena, dan literasi/internet. Sungguh dahsyat !!
****dikutip dari buku Kisah-Kisah Kaligrafi karya Didin SIrojuddin AR dengan sedikit perubahan
0 Comments